Wae Bobok kian ramai dikunjungi sebagai pilihan untuk menikmati wisata alam di Labuan Bajo. Destinasi tersebut tidak jauh dari Labuan Bajo dengan waktu tempuh kira-kira 30 menit.
Pengembangan ekowisata Labuan Bajo dapat dinikmati di Wae Bobok. Tepatnya, destinasi wisata baru Wae Bobok tersebut berada di Desa Tanjung Boleng, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Pesona wisata Wae Bobok patut dipilih ketika berwisata di Labuan Bajo. Ekowisata Wae Bobok menjadi pilihan untuk merasakan sensasi alam pegunungan Labuan Bajo. Selain itu, dari ketinggian Wae Bobok, pengunjung akan bersua dengan pemandangan pantai utara di sisi sebelah timur Labuan Bajo. Wae Bobok menjadi salah satu titik untuk menikmati bentangan biru laut Flores dari kejauhan.
Pada Rabu (20/4/2022), pengembangan ekowisata Wae Bobok secara resmi dibuka oleh Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dan Direktur Utama BPD NTT, Harry Alexanser Riwu Kaho yang disaksikan oleh Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi.
Wae Bobok sudah lama dikenal oleh masyarakat setempat sebagai tempat mengaso di tengah perjalanan. Ketika Manggarai Barat menjadi kabupaten defenitif, jalur utara Manggarai Barat ini makin ramai dan menjadi pilihan menuju ke Labuan Bajo oleh masyarakat di beberapa kecamatan untuk berbagi urusan di Labuan Bajo. Kemudian, pemerintah daerah memberikan perhatian untuk peningkatan jalan di jalur utara Manggarai Barat ini.
Lambat laun Wae Bobok kian ramai seiring semakin meningkatnya arus mobilitas di lalur tersebut. Masyarakat dari beberapa kecaamatan seperti, Kecamatan Macang Pacar dan Kecamatan Boleng melintari jalur tersebut menuju ibu kota kabupaten, Labuan Bajo. Wae Bobok menjadi tempat istirahat di jalur tersebut.
Tempat wisata Wae Bobok tidak berdiri sendiri. Destinasi ekowisata tersebut berdekatan dengan objek wisata lain. Salah satu yang sudah dikenal luas adalah Gua Rangko. Pesona Gua Rangko antara lain adalah kolam alami di perut bumi yang seakan menjadi kolam renang pribadi yang tenang. Air laut yang merembes masuk dan kemudian tertampung di satu cerukan yang dihiasi stalaktit dan stalakmit di dalam perut Pulau Gusung.
Selain Gua Rangko, masih relatif dekat dengan Wae Bobok adalah hamparan sawah di dataran Terang. Areal persawahan yang cukup luas di Kecamatan Boleng tersebut dikitari perbukitan hijau dan laut Flores di bagian utara. Produksi padi pada tahun 2021 sebesar kedua, 11,32 % dari total produksi padi Kabupaten Manggarai Barat. Terang merupakan salah satu lumbung beras terbesar selain Lembor.
Pegembangan ekowisata Labuan Bajo di Wae Bobok adalah peluang baru untuk memperkaya destinasi wisata di Labuan Bajo. Beruntung bahwa pengembangan ekowisata Wae Bobok mendapat perhatian dari berbagai pihak. Kini wisata alam pegunungan tersebut dilengkapi dengan wahana aktivitas outbound yang menawarkan kepada pengunjung berwisata sembari berolahraga di tengah hutan. Selain itu, tersedia juga Layanan perbankan lapak Be Ju Bisa Wae Bobok binaan BPD NTT.
Pengembangan Wae Bobok sebagai destinasi ekowisata dimulaiĀ pada tahun 2017. Atas inisiatif Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesatuan Pengelola Hutan Kabupaten Manggarai Barat, Wae Bobok dijadikan sebagai destinasi ekowisa. Pada tahun 2017 UPTD Manggarai BaratĀ Mengusulkan Wae Bobok sebagai ekowisata. Usulan tersebut ditanggapi baik oleh Kementerian Lingkungan HIdup sehingga pada pertengahan 2017 kementerian mengadakan pelatihan pengembangan ekowisata di Wae Bobok.
Ekowisata dipandang sebagai koreksi terhadap praktik pariwisata lama. Dalam studi-studi yang ada, konservasi menjadi kata kunci yang paling dominan. Tak dipungkiri bahwa masalah lingkungan juga dapat terjadi karena kehadiran industri pariwisata. Memang, di satu sisi industri pariwisata mengedepankan pengembangan pariwisata yang berkelanjutan. Tetapi, pengembangan pariwisata kadang juga membawa nilai-nilai yang berseberangan dengan nilai ekologi.
Wae Bobok adalah kawasan hutan yang disulap menjadi tempat wisata alam. Dalam pengembangan ekowisata, prinsip keberlanjutan tentu menjadi hal utama. Keberlanjutan hanya mungkin jika pengembangan pariwisata tidak mengesampingkan daya dukung dan keutuhan lingkungan.
Demikianlah, pengembangan ekowisata Labuan Bajo di Wae Bobok kiranya terus berjalan dan sejalan dengan prinsip keberlanjutan. Keutuhan dan kelestarian alam Wae Bobok tetap menjadi hal utama.