Dengan letaknya yang strategis dan aksesibilitas yang baik, Kota Magelang Jawa Tengah menjadi destinasi yang menarik baik untuk wisatawan. Kombinasi antara situs bersejarah, keindahan alam, dan konektivitas transportasi membuat kota ini menjadi salah satu tujuan wisata di Pulau Jawa.
Kota Magelang Jawa Tengah memiliki sejarah yang kaya dan banyak menawarkan keindahan alam serta warisan budaya. Magelang terletak di dataran tinggi dengan latar belakang pegunungan, termasuk Pegunungan Sumbing dan Sindoro. Kota ini juga dilewati oleh Sungai Progo, memberikan kesan alami yang indah.
Secara geografis Kota Magelang terletak pada 110o12’30” – 110o12’52” Bujur Timur dan 7o26’28” – 7o30’9” Lintang Selatan serta terletak pada posisi strategis, karena berada tepat di tengah-tengah Pulau Jawa, dan berada di perislangan jalur transportasi dan ekonomi antara Semarang-Magelang-Yogyakarta dan Purworejo, di samping berada pada persimpangan jalur wisata lokal maupun regional antara Yogyakarta-Borobudur-Kopeng dan dataran tinggi Dieng.
Sejarah Singkat Kota Magelang
Kota Magelang mengawali sejarahnya sebagai desa perdikan Mantyasih, yang saat ini dikenal dengan Kampung Meteseh di Kelurahan Magelang. Prasasti POH dan Mantyasih ditulis zaman Mataram Hindu saat pemerintahan Raja Rake Watukura Dyah Balitung (898-910 M), dalam prasasti ini disebut-sebut adanya Desa Mantyasih dan nama Desa Glangglang. Mantyasih inilah yang kemudian berubah menjadi Meteseh,sedangkan Glangglang berubah menjadi Magelang.
Ketika Inggris menguasai Magelang pada abad ke 18, dijadikanlah kota ini sebagai pusat pemerintahan setingkat Kabupaten dan diangkatlah Mas Ngabehi Danukromo sebagai Bupati pertama. Bupati ini pulalah yang kemudian merintis berdirinya Kota Magelang dengan membangun Alun – alun, bangunan tempat tinggal Bupati serta sebuah masjid. Dalam perkembangan selanjutnya dipilihlah Magelang sebagai Ibukota Karesidenan Kedu pada tahun 1818.
Setelah pemerintah Inggris ditaklukkan oleh Belanda, kedudukan Magelang semakin kuat. Oleh pemerintah Belanda, kota ini dijadikan pusat lalu lintas perekonomian. Selain itu karena letaknya yang strategis, udaranya yang nyaman serta pemandangannya yang indah Magelang kemudian dijadikan Kota Militer.
Hingga kini, salah satu daya tarik Kota Magelang adalah sebagai kota militer dengan adanya beberapa institusi pendidikan militer ternama. Sebut saja Akademi Militer (AKMIL) yaitu sekolah calon perwira TNI Angkatan Darat bernama Akademi Angkatan Darat (dahulu AKABRI).
Kota Magelang Jawa Tengah, Pintu Masuk ke Candi Borobudur
Salah satu daya tarik wisata kota Magelang adalah Candi Borobudur. Karena kota ini terletak tidak jauh dari Yogyakarta yang merupakan salah satu kota destinasi wisata terkemuka di Indonesia, wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta dengan mudah untuk mengunjungi destinasi wisata Candi Borobudur. Kota Magelang adalah pintu gerbang menuju Candi Borobudur, yang terletak hanya beberapa kilometer di sebelah utara kota.
Candi Borobudur adalah salah satu situs warisan dunia UNESCO dan merupakan candi Buddha terbesar di dunia. Dibangun pada abad ke-9, candi ini memiliki struktur yang megah dengan ribuan relief dan patung Buddha. Pemandangan matahari terbit dari Candi Borobudur sangat terkenal dan menjadi pengalaman yang paling dicari oleh wisatawan.
Gunung Merapi
Meskipun sebenarnya terletak di Yogyakarta, Gunung Merapi yang terkenal dekat dengan Kota Magelang Jawa Tengah. Hal ini memberikan peluang bagi wisatawan untuk mengeksplorasi aktivitas pendakian dan petualangan di wilayah tersebut.
Gunungapi Merapi, merupakan gunungapi aktif, secara administratif terletak di perbatasan antara Provinsi Jawa Tengah (meliputi Kabupaten Magelang, Boyolali dan Klaten) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Kabupaten Sleman). Secara geografis, G. Merapi terletak pada 7° 32,5′ Lintang Selatan 110° 26,5′ Bujur Timur dengan ketinggian puncak 2.980 meter (diatas permukaan laut, sebelum letusan 2010).
Merapi adalah satu dari sekitar 500 gunung berapi di Indonesia, setidaknya 129 diantaranya adalah gunung berapi aktif yang berada di busur vulkanik yang tersebar di sepanjang kepulauan Asia Pasifik yang juga dikenal sebagai “Cincin Api”.
Meski sering meletus, Gunung Merapi sangatlah penting bagi kehidupan raja-raja maupun masyarakat Jawa.Gunung berapi yang megah dan berbentuk kerucut dengan puncak berada di ketinggian 2.911 meter di atas permukaan laut ini juga menentukan kehidupan pemimpin-pemimpin masa lalu dan kerajaaanya.
Pada awal abad ke 11, kerajaan kuno Mataram yang pernah sangat berkuasa lenyap secara misterius dan kekuasaan kerajaan mendadak bergeser ke arah Jawa Timur. Para ilmuwan menduga bahwa kehancuran Kerajaan Mataram diakibatkan oleh letusan dahsyat Merapi pada tahun 1006 M.Letusan gunung Merapi yang paling tercatat paling parah terjadi di akhir Oktober tahun 2010, saat itu bencana letusan Merapi menewaskan 353 orang, dengan korban kebanyakan akibat banjir lahar. Ini adalah letusan yang terburuk yang pernah terjadi setelah letusan dahsyat di tahun 1870.
Kawasan Pertanian yang Subur
Secara topografis Kota Magelang merupakan dataran tinggi yang berada kurang dari lebih 380 m di atas permukaan laut, dengan kemiringan berkisar antara 5o – 45o, sehingga Kota Magelang merupakan wilayah yang bebas banjir dengan ditunjang keberadaan sungai Progo di sisi barat dan sungai Elo di sisi timur. Klimatologi Kota Magelang dikategorikan sebagai daerah beriklim basah dengan curah hujan yang cukup tinggi. Dataran tinggi di sekitar Magelang juga membuat kota ini menjadi pusat pertanian yang subur. Hal ini mendukung perekonomian lokal dan menyediakan sumber daya alam yang melimpah.
Destinasi Wisata Populer di Kota Magelang Jawa Tengah
Beberapa Destinasi Wisata di Magelang yang populer antara lain, Enam Langit by Plataran. Tempat wisata Magelang ini bisa dibilang baru dan cukup hype di kalangan wisatawan. Lokasi tempat ini berada di lingkungan hijau perbukitan Menoreh yang memberikan panorama yang menakjubkan dari enam gunung di pulau Jawa. Enam Langit by Plataran ini bisa dimanfaatkan sebagai tempat untuk pertemuan, piknik, makan siang, menikmati sunrise atau sunset, tempat untuk meditasi, yoga, outbound dan juga fotografi.
Tempat wisata yang lain adalah Punthuk Setumbu. Lokasinya ada di kawasan Desa Karangrejo dan sering kali jadi spot wisatawan untuk menikmati matahari terbit di pagi hari. Dari puncaknya, Anda akan bisa menikmati panorama Candi Borobudur dari kejauhan sambil menikmati udara pagi yang sangat sejuk dan segar.
Tidak jauh dari Candi Borobudur, destinasi wisata lain adalah Svargabumi. Tempat wisata ini berada di daerah Dusun Ngaran dan Gopalan, Desa Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Ini adalah sebuah area persawahan yang letaknya tidak jauh dari Candi Borobudur. Svargabumi sering kali disamakan dengan wilayah Ubud, Bali. Anda akan menemukan banyak spot foto yang sangat indah ditemani udara yang sejuk dan menyegarkan.