Tempat Wisata Kota Rangkasbitung, Kabupaten Lebak Banten

Banten memiliki potensi pariwisata yang menarik. Salah satu daya tarik utama adalah Pantai Anyer. Selain itu, Taman Nasional Ujung Kulon, yang juga merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO.

Tempat wisata Kota Rangkasbitung menjadi alternatif untuk wisata di Banten. Rangkasbitus cukup mudah dijangkau oleh warga Ibu Kota Jakarta untuk mengisi liburan akhir pekan . Rangkasbitung menjadi lokasi yang tepat untuk menjauh dari keriuhan dan kemacetan di seputar Jabodetabek.

Kota Rangkas Bitung

Lebak adalah salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Banten, Indonesia. Kabupaten Lebak terletak di bagian selatan Provinsi Banten. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Kabupaten Tangerang di utara, Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten Pandeglang di barat.

Secara geografis wilayah Kabupaten Lebak berada pada 105 25′ – 106 30 BT dan 6 18′ – 7 00′ LS. Bagian utara kabupaten ini berupa dataran rendah, sedang di bagian selatan merupakan pegunungan, dengan puncaknya Gunung Halimun di ujung tenggara, yakni di perbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi. Sungai Ciujung mengalir ke arah utara, merupakan sungai terpanjang di Banten.

Rangkasbitung adalah ibu kota dari Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Indonesia. Seiring dengan perkembangan wilayah Kabupaten Lebak, Rangkasbitung mengalami kemajuan dalam infrastruktur, termasuk jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

Tempat Wisata Kota Rangkasbitung

Meskipun tidak sebesar beberapa kota besar di Indonesia, Rangkasbitung memiliki nilai budaya dan potensi wisata. Tempat wisata Kota Rangkasbitung yang dapat dikunjungi , antara lain sebagai berikut:

1. Museum Multatuli

Salah satu tempat yang menarik didatangi tak lain adalah Museum Multatuli. Museum di Rangkasbitung ini adalah salah satu dari dua Museum Multatuli. Satu museum lagi tentang kiprah Eduard Douwes Dekker alias Multatuli itu ada di Belanda.

Mencapai museum ini dari Jakarta dan sekitarnya dapat dilakukan dengan menggunakan kereta komuter KRL. Ambil jurusan Tanah Abang-Rangkasbitung, turun di Stasiun Rangkasbitung. Dari stasiun, tinggal pakai angkutan umum atau ojek ke museum. Jika naik kendaraan pribadi, gunakan aplikasi peta digital. Untuk pengguna mobil, akan diarahkan mengakses ruas tol Jakarta-Serang, lalu Serang-Panimbang, dan keluar di Rangkasbitung

Multatuli sendiri merupakan nama pena dari Eduard Douwes Dekker, seorang penulis Belanda yang terkenal karena karyanya yang kontroversial berjudul “Max Havelaar.” Karya ini menggambarkan eksploitasi dan penindasan terhadap penduduk pribumi di Hindia Belanda (sekarang Indonesia) pada masa kolonial.

Kota Rangkasbitung, memiliki sebuah stasiun kereta api yang dikenal dengan nama “Stasiun Rangkasbitung.” Stasiun ini merupakan bagian dari jaringan kereta api di Indonesia, terutama yang melayani rute-rute di Pulau Jawa. Stasiun ini berperan sebagai titik penting dalam sistem transportasi kereta api, menyediakan akses untuk perjalanan ke berbagai destinasi di Pulau Jawa. Stasiun ini terhubung dengan jalur kereta api utama dan dapat diakses dengan mudah oleh penumpang.

2. Alun Alun Rangkasbitung di Lebak Banten

Alun-alun Rangkasbitung merupakan kawasan terbuka hijau yang kerap menjadi sentra bagi wisatawan. Alun Alun Rangkasbitung merupakan tempat wisata yang harus anda kunjungi karena pesona keindahannya tidak ada duanya. Alun-alun yang terletak tepat dijantung kota Lebak ini, diapit oleh bangunan tua bersejarah. Memberikan suasana yang nyaman. Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak menyediakan fasilitas sarana olah raga seperti lapangan basket, voli, dan ruang terbuka hijau.  untuk bermain sepak bola bagi masyarakat.

Kawasan Alun-alun Rangkasbitung cukup rindang, dan terdapat banyak tempat duduk di bawah pohon untuk pengunjung. Di sepanjang jalan di sekitar Alun-alun Rangkasbitung terdapat banyak pedagang kaki lima yang menjajakan makanan. Duduk santai di bawah pohon  Saat siang menjelang sore usai mampir ke Museum Multatuli hingga kulineran di sekitar kawasan Alun-alun, wisatawan bisa duduk sejenak melepas penat di Alun-alun Rangkasbitung.

3. Balong Ranca Lentah

Balong Ranca Lentah, dulunya adalah sebuah rawa di tengah-tengah Kota Rangkasbitung, yang menakutkan. Namun setahap demi setahap, Balong Ranca Lentah, ditata oleh Pemkab Lebak menjadi lokasi wisata dan ruang publik. Di Balong Ranca Lentah terdapat danau seluas 3 hektar, pusat olahraga, jajanan, tempat berkumpul keluarga dan sebagainya. Begitu pula keberadaan pedagang kaki lima yang memanfaatkan momen keramaian pengunjung, juga tidak mengganggu kelancaran proses rehabilitasi.

4. Vihara Rangkasbitung

Wisata Vihara Rangkasbitung di Lebak Banten atau dikenal dengan Vihara Ananda Avalokitesvara Rangkasbitung, terletak persis di depan terminal lama Rangkasbitung. Keberadaannya yang berada di tengah pemukiman warga bukan saja menjadi pemandangan yang unik, tetapi juga sebagai gambaran penting bahwa sikap toleran telah tercermin dalam diri masyarakat pribumi. Leluhur orang Tionghoa-Indonesia berimigrasi secara bergelombang sejak ribuan tahun yang lalu melalui kegiatan perniagaan. Hal tersebut pula ikhwal kedatangan mereka di Rangkasbitung.

5. Gua Maria Bukit Kanada

Wisata Gua Maria Bukit Kanada di Rangkasbitung Lebak Banten ini dikembangkan oleh umat Paroki Rangkasbitung di era 1988 dengan dukungan dari impinan Kongregasi Suster-suster Fransiscan Sukabumi di Rangkasbitung. Berawal dari tanah dilingkungan SPK Misi Lebak Rangkasbitung yang dianggap memenuhi syarat sebagai Gua Maria. Pada tanggal 1 Mei 1988 Pastor Paroki meletakan batu pertama sebagai langkah awal pembangunan Gua Maria.

Pembangunan Gua Maria itu selesai tepat pada tanggal 15 Agustus 1988, yaitu Hari Raya Maria diangkat ke Surga, bertepatan dengan penutupan Tahun Maria. Gua Maria ini lalu diberkati oleh Mgr. Ign. Harsono, Pr. Gua ini merupakan tempat ziarah pertama di tanah Banten. Gua Maria ini menjadi satu dengan Akademi Keperawatan (Akper) Yatna Yuana Rangkasbitung. Gedung Akper terletak di bagian depan dan tanah dibagian belakang dibangun gua Maria.

Leave a Comment