Danau tiga warna Kelimutu terdiri dari 3 danau dengan warna berbeda dan kerap kali berubah-ubah. Ada tiga warna dominan, yaitu merah, biru dan putih. Dalam mitos Lio dua danau yang berdekatan, yaitu Tiwu Ata Polo dan Tiwu Nuwa Muri Koo Fai jika telah bercampur jadi satu, maka dunia akan kiamat.
Pesona Danau Tiga Warna
Danau tiga warna Kelimutu memiliki luas keseluruhan sekitar 1.051.000 meter persegi dengan volume air 1.292 juta meter kubik. Dinding kawah sangat terjal dengan sudut kemiringan sekitar 70 derajat. Ketinggian dinding kawah danau berkisar 100-200 Meter.
Para ilmuwan sendiri belum memiliki pendapat yang sama tentang perubahan warna yang terjadi pada danau. Ada yang berpendapat bahwa perubahan warna karena letusan dari gunung. Selain itu perubahan warna juga tergantung pada suhu, mikroba dan gas.
Ahli yang berpendapat berpendapat perubahan warna terjadi karena aktivitas gunung yang mengalami erupsi dan menghasilkan gas terus menerus. Juga warna kawah berubah karena pembiasan cahaya dari dinding kawah. Hal lain yang turut menyebabkan perubahan warna adalah microorganisme yang hidup di dasar kawah.
Letak Danau
Danau tiga warna Kelimutu berada dalam kawasan Taman Nasional Kelimutu. Kawasan ini ditetapkan sebagai kawasan taman nasional berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan, SK No. 279/Kpts-II/92. Semula luasnya 5000 hekatar. Kemudian pada tahun 1997, kawasan ini makin luas melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan SK No. 675/Kpts-II/97 menjadi 5356,5 hektar.
Taman Nasional Kelimutu berada di Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Secara astronomis, kawasan taman nasional ini berada di antara 843’21” – 848’’24” Lintang Selatan dan 12144’21’’-12140’15’’Bujur Timur.
Daya Magis Suku Lio
Bagi masyarakat setempat pada saat danau berubah warna, maka harus diberikan sesajen bagi arwah yang telah meninggal. Dalam mitos Lio dua danau yang berdekatan, yaitu Tiwu Ata Polo dan Tiwu Nuwa Muri Koo Fai jika telah bercampur jadi satu, maka dunia akan kiamat.
Belum lagi, kerap kali terjadi perubahan warna yang tidak dapat dipredidiksi sehingga kesan mistis sesuai kepercayaan masyarakat setempat menjadi kuat. Sementera para ahli belum memberikan jawaban yang sama atas pertanyaan mengapa terjadi perubahan warna di tiga danau tersebut.
Hal lain adalah keberadaan fauna edemik Kelimutu, yaitu burung Gerugiwa (Monarch asp) yang dikenal sebagai burung arwah. Burung ini memiliki 11 suara yang berbeda.