Wisata puncak tertinggi Labuan Bajo di Poso Kuwus serasa berada di atas awan. Selain sensasi kesejukan alam, berada di Poso Kuwus adalah saat menimba kearifan lokal dari legenda Poso Kuwus dan Watu Umpu. Juga, panorama dan cara hidup masyarakat di lembah Poso kuwus semakin memperkaya pengalaman wisata.
Wisata puncak tertinggi Labuan Bajo tersebut, seturut informasi dari Leo Dagung, sudah dimulai oleh orang muda di Desa Benteng Suru. Mereka bertekad menjadikan Poso Kuwus sebagai salah satu destinasi wisata. Beberapa kali, orang muda di Desa Benteng Suru memaknai hari kemerdekaan dengan mengadakan camping di puncak Poso Kuwus.
Poso Kuwus adalah puncak tertinggi di Kabupaten Manggarai Barat. Gunung ini memiliki ketinggian 1.453 meter di atas permukaan laut. Puncaknya berbentuk segitiga sama kaki nan lancip. Kemudian, di sisi kiri dan kanan dihiasi bukit dengan lekukan bak gelombang
Letaknya memang relatif jauh dari Labuan Bajo, ibu kota dari Kabupaten Manggarai Barat yang sudah ditetapkan sebagai kota pariwisata superpremium. Waktu tempuhnya kurang lebih 2 jam dari Labuan Bajo. Namun, Poso Kuwus bagai benteng yang setia melindungi sekaligus menyimpan pesona wisata yang dapat memperkaya destinasi wisata kabupaten yang kian ramai dikunjungi wisatawan.
Poso Kuwus dalam legenda masyarakat setempat tidak bisa dipisahkan dengan Watu Umpu yang berada di Kecamatan Welak. Poso Kuwus dan Watu Umpu adalah dua saudara kandung. Poso Kuwus merupakan kakak dan Watu Umpu adalah adiknya.
Kedua saudara ini mulanya tinggal serumah. Keseharian mereka adalah bercocok tanam di lereng Poso Kuwus. Sang Kakak sudah berkeluarga, sementara Watu Umpu masih lajang. Sang kakak setiap hari ke kebun. Kemudian, sang adik mulai tergoda dengan kakak iparnya.
Sang kakak ipar mengadu ke Poso Kuwus. Maka, Poso Kuwus mengusir adiknya tersebut. Watu Umpu pun pergi meninggalkan kakaknya. Dalam perjalanan itu, beberapa kali Watu Umpu bertanya kepada Poso Kuwus, “Ndo ko toe?” yang berarti “di sini atau tidak?” Beberapa tempat dimana Watu Umpu sempat bertanya kepada sang kakak masih meninggalkan jejak hingga kini, seperti rawa-rawa di kampung Lasang dan gundukan batu besar di Ranggu.
Akhirnya, jarak yang kian jauh membuat keduanya tidak bisa saling mendengar. Ketika pertanyaan sang adik tidak mendapat jawaban, maka berhentilah ia berjalan dan tinggal di tempat dimana watu umpu sekarang berada.
Potensi Wisata Poso Kuwus
Wisata Poso Kuwus tidak hanya menawarkan wisata trekking ke puncak Poso Kuwus. Selain ke Puncak Poso Kuwus, masih banyak persona wisata alam di lereng dan lembah Poso Kuwus. Milanya, air terjun Sunsa Sureng dan keunikan sumber mata air Tuna Bakok yang ada di kampung Pata.
Tidak sebatas pesona alam yang unik, di lembah Poco Kuwus juga bola mata pengunjung dimanjakan dengan pemandangan hijau dari tanaman cengeh atau kopi. Apalagi, lembah Poso Kuwus sangat potensial untuk berbagai tanaman perdagangan.
Hampir setiap keluarga memiliki tanaman cengkeh dan kopi yang diandalkan untuk menopang ekonomi mereka. Dan, sebagaimana data dari BPS Manggarai Barat, Kecamatan Kuwus merupakan daerah penghasil rempah cengkeh terbesar dan masuk dalam lima besar kecamatan penghasil kopi di Kabupaten Manggarai Barat.
Tidak hanya, pemandangan hijau, tawaran lain adalah wisata budaya. Di lembah Poso Kuwus banyak kampung/beo dengan nuansa budaya yang masih terjaga. Persis kaki Poso Kuwus ada kampung Pata, Lasang, Dadar, Teno dan Suka. Kampung-kampung itu masih setia hidup dan mempertahan warisan budaya seperti tarian caci, penti dan ritus budaya yang lain.
Hal lain adalah tradisi pante, yakni menyadap nira untuk dijadikan gula aren. Orang kolang umumnya dan yang bermukim di lembah Poso Kuwus dikenal luas oleh masyarakat Manggarai sebagai pengrajin gula aren. Tradisi Pante adalah salah satu cara hidup masyarakat setempat menopang ekonomi keluarga dan juga menjadi penanda bagaimana masyarakat setempat sedemikian dekat dengan semesta melaui nikmat alam melalui air nira.
Inisiatif Pengembangan Wisata
Orang muda di Desa Benteng Suru sudah berinisiatif untuk menjadikan Poso Kuwus sebagai salah satu destinasi wisata. Misalnya, mereka sudah beberapa kali melaku trekking ke Puncak Poso Kuwus.Sebelumya, mereka memaknai hari Kemerdekaan dengan menggali potensi wisata dengan mengalami sensasi poso kuwus yang merupakan puncak tertinggi di Kabupaten Manggarai Barat.
Leo Dagung, pegiat pendidikan PAUD di Desa Benteng Suru, berharap masyarakat setempat proaktif untuk mempromosikan potensi wisata Poso Kuwus. Kemudian, generasi muda yang memiliki hati untuk pengembangan wisata didukung penuh oleh berbagai pihak. Mereka perlu didampingi untuk mengemas potensi wisata di Poso Kuwus.
Baginya, Desa Benteng Suru dapat menjadi pintu masuk untuk wisata Poso Kuwus. Untuk itu, masyarakat setempat bisa didampingi agar dapat menjadi pemandu lokal untuk wisata Poso Kuwus, puncak tertinggi di Kabupaten Manggarai Barat.